wildi pratami | deewildypark

welcome to our blog

We are Magcro

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Me

Join To Connect With Me

Portfolio

    Posted by: pratawild Posted date: 11:59 PM / comment : 0

    Jika aku bercerita tentang bipollar mungkin itu tidak terlalu berlebihan karena secara sadar ataupun tidak sadar banyak sekali orang yang mengidap Bipolar hanya saja ada mereka yang menyadarinya ada juga yang tidak menyadari bahwa mereka mengidap Bipolar.

    Sekarang aku ingin membahas Schizophrenia . Jika kalian tidak tertarik dengan psichology pasti kalian sangat awam dengan istilah ini.

    Schizophrenia merupakan salah satu penyakit kejiwaan (bukan gila ya) yang ditandai dengan kemunduran dengan kepribadian seseorang. Ini merupakan salah satu penyakit kejiwaan yang serius. Namun jangan salah seorang penderita Schizophrenia tidak akan terlihat seperti seseorang yg tengah mengalami masalah dengan kejiwaan. Malah sebaliknya penderita ini sangat terlihat normal dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari. Bahkan banyak penderita Scizo yang sudah mempunyai nama di bidang seni maupun pendidikan. (kalian ingin tau siapa aja mereka cari sendiri ya wkwk aku lupa lagi masalahnya). Okay kembali ke cerita. aku pernah merasa aku merupakan salah satu orang yang penderita Schizo. Kalian mungkin berfikir 'gila nih anak masa iya dia merasa dia punya masalah kejiwaan. Dimana orang lain justru merasa malu jika seseorang mengira mereka punya masalah kejiwaan' itu wajar jika kalian berfikir seperti itu karena aku sendiripun berfikir demikian.
    Aku tadi bicara jika aku 'pernah merasa' bukan? Itu karena seperti sebelumnya pada kasus ciri ciri penderita Bipollar, aku juga merasa seperti itu ketika aku membaca ciri ciri seorang penderita Schizophrenia. Seperti sering berhalusinasi tentang sesuatu yang jauh dari realitas (aku tadi bercerita bukan tentang pikiran pikiranku yang sering melayang ga tentu arah) namun sepertinya aku ga separah penderita Schizo yang bisa membuat seorang tokoh khayalannya sendiri yang sesuai dengan keinginan mereka yang bisa membuat mereka nyaman. Yang bisa membuat mereka sulit membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak nyata atau khayalan. Lalu, yang kedua penderita Schizo cenderung mempunyai hubungan sosial yang kacau. Sebelumnya juga aku pernah bercerita kalau aku punya masalah untuk bersosialisasi. Aku juga punya pobhia keramaian. Itu yang membuatku sangat sulit untuk bersosialisasi dengan orang baru terkecuali jika dengan orang-orang yang memiliki kesukaan atau hobi yang sama denganku. Penderita Schizo juga bisa disebabkan karena terlalu sering memendam perasaannya sendiri dan mempunyai kesulitan untuk berbagi cerita dengan orang lain. Buat orang orang yang sudah 'mengenal' dans angat tau aku pasti akan setuju dengan ini. Aku bukan orang yang bisa mengeluarkan atau berbagi cerita yang aku alami dengan gampangnya. Sebenarnya dilu aku sering menceritakan curahan hati ku kepada orang orang terdekatku tapi karena satu dan lainnya ada yang menbuatku lebih baik tutup mulut dan meredamnya untuk diriku sendiri penyebab utamanya mungkin jika aku sudah kehilangan kepercayaan terhadap seseorang aku akan sulit memberikan kepercayaan itu lagi walaupun hanya sedikit. Sehingga kadang kadang kalau anak-anak jaman sekarang *ceillaaah* lebih memilih untuk mencurahkannya di dalam status SNS atau social media seperti Facebook ataupun twitter (ehem biasa anak gauul 😶 atau lebih tepatnya anak alay korban jaman? Haha #peace ✌ kalian bisa tentukan sendiri apa itu istilah yg tepat). Tapi aku lebih biasa menvurahkannya dalam bentuk kata-kata mutiara (aduh jadi malu lebay amat gue) kalau kalian buka SNS aku selain update-an K-POP (gini gini aku juga penggemar Korea 😏) kalian bakal bakal nemu beberapa postingan kata-kata mutiara yang aku kutip dari beberapa orang orang ternama seperti Mario Teguh yang kata-katanya sederhana tapi nusuknya sampe kena manah (?) *da aku mah apa atuh*, kebanyakan sih aku ngutip dari Fanfictions yang aku baca, dari lagu yang sering aku denger, dan terakhir ada juga beberapa yang *ehem batuk bersin* yang aku bikin sendiri berdasarkan pikiran mutiara aku (jadi gemeter gue). Tapi kadang juga aku gunain social media ga pada fungsi yang sebenernya aku pernah berantem sama orang di Sosmed karena hal yang aku juga gak aku mengerti. Memalukan sekali. Sorry curcol dikit gapapakan *senyum paling manis /hoeek/*. Okay balik lagi kecerita (banyak banget selingan gue tapi tenang kalau sama cowo gue gakkan pernah nyeling ko serius *apaan ini? -_-*). Ok intinya Aku bener bener pernah yakin aku salah satu penderita Schizophrenia. Sampe akhirnya aku nonton drama Korea judulnya '괜찮아 사랑이야' atau 'It's Okay That's Love (IOIL)'. Di Drama itu benerbener dijelasin beberapa istilah penyakit yang berhubungan dengan pshilogy khususnya tentang Schizophrenia. Yang penasaran tentang penyakit ini aku ngerekomendasiin banget Drama itu (terutama ada D.O kyungsoo.. baby soooo omaigad! Gemes gue sama tuh anak ko bisa dia se-squishy itu di drama tapi aslinya nyeremin *dihajar kyungsoo*). Setelah nonton itu barulah aku sadar kalau aku bukan benar benar penderita Schizophrenia tapi jika aku bener bener ga bisa berusaha merubah kebiasaan burukku mungkin aku benar-benar bisa mengalami Schizophrenia. Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi kebiasaan burukku.
    Oh iya omong-omong.. aku jatuh cinta banget sama karakter utama cowo di drama IOIL sumpah tuh cowo cowo idaman cewe banget diluar penyakit schizophrenia nya tentu saja udah pengertian, gentleman, ngehargain cewe, penulis bestseller, dia memang bukan seorang cowok yang selalu mengedepankan pasangannya he treat her like the way she treat him walaupun sebagian cewek mungkin bakal kesel sama kelakuan dia (walaupun aku cewe tapi aku ga mau naif buat ngakuin kalau cewek itu selalu merasa paling benar dan selalu ingin dimanja /ahay/ kadang fakta itu menyebalkan dan menggelikan), tapi menurutku it was his charm dan itu gakan bikin pasangannya cepet bosan sama dia ga monoton. Dan itu juga kayanya bisa meminimalisasi kesalah pahaman alis bikin si pasangan bisa sadar dengan cepat kalau kelakuan mereka itu salah. Itu juga bisa jadi bumbu pewarna kisah cinta mereka *uhuy ehem ehem /tebar bubuk bubuk merica #eh bubuk cinta/*. Kayanya asik kalau punya pasangan kaya begitu ngebayanginnya aja udah bikin lemes gimana kalau jadi kenyataan (tuuhh kan mulai lagi gue berhalusinasi Ya Allaaahh maafkan aku).

    Nah itu tentang ceritaku si orang abnormal ini*tunjuk diri sendiri* dan alasanku kenapa pernah ngerasa kalau aku mempunyai Schizophrenia.

    Aku cuma pesen jangan pernah mengira orang orang yang menderita masalah dengan kejiwaan mereka itu gila. Dan jangan Pernah mengolok-ngolok orang-orang yang mengunjungin psikiater itu gila atau gangguan jiwa. Gimana pun mereka menderita masalah kejiwaan pun bukan keinginan mereka sendiri tapi karena tekanan dari lingkungan sekitar mereka. Dan untik psikiater ataupun psicholog kenapa ada saja orang orang yg selalu mengolok temannya karena dia mendapat perawatan dari seorang psikiater. Hey come on (gilaa bahasa gue) psikiater dan psikolog itu juga seorang dokter. Dokter yang menangani kasus kejiwaan atau masalah mental. Mereka mendatangi psikiater juga karena mereka ingin sembuh. Jangan pernah menutup mata dan telinga untuk fakta itu. (Eh itu kata-kata buatan aku loh Terbuktikan aku sedikit bisa membuat kata-kata mutiara ceek *benerin kerah baju smirking*)

    icon allbkg

    Tagged with:

    Next
    Posting Lebih Baru
    Previous
    Posting Lama

    Tidak ada komentar:

    Leave a Reply

Comments

The Visitors says